Hemat 60 Juta Dengan ASI

Salah satu hadiah terbaik dari Allah untuk para wanita adalah Air Susu Ibu (ASI). Selain mengandung nutrisi terbaik, ASI juga memiliki tingkat ekonomis tertinggi dibandingkan pemberian jenis susu lainnya. Wiyarni Pambudi, Course Director Sentra Laktasi Indonesia, pada 2013 mengadakan perhitungan terhadap pembelian susu formula.

Harga susu formula standar 600 gram Rp. 650/saji. Sedangkan untuk susu premium 400 gram Rp. 2000/saji. Perbedaan harga keduanya lebih dari tiga kali lipat. Perhitungan selanjutnya berdasarkan lamanya masa menyusui sampai bayi disapih pada usia 2 tahun. Untuk enam bulan pertama, rata-rata anggaran susu formula dari kedua harga jenis susu formula, hampir Rp. 10 juta.

Ketika bayi menginjak usia satu tahun, anggaran melonjak dua kali lipatnya. Sampai dengan usia 2 tahun, biaya membengkak hingga mencapai Rp. 44 juta. “Itu baru harga per-saji, belum ditambah dengan air panas dan gas untuk membuat susu. Apalagi sekarang air minum menggunakan air galon.

Semua ada biayanya,”jelas Wiyarni saat ditemui di Workshop Bersama Ustadz-Ustadzah ke-5 “Keajaiban ASI dan Efek Samping Pemberian Formula pada Bayi, Ditinjau dari Sisi Medis dan Hukum Syariah, di RSIA Kemang Medical Care, Jakarta belum lama ini.

Berbagai penambahan biaya dalam menyajikan susu siap minum, diperkirakan mencapai Rp. 60 Juta/dua tahun. Tak heran jika banyak pasangan suami-sisteri mengeluhkan hal ini. Penduduk Jakarta dengan rata-rata pendapatan per-kapita 4.500 Dollar AS, besaran biaya susu formula akan memangkas hampir setengah pendapatan mereka.

“Uang yang bisa dihemat sangat besar tapi nggak kerasa ngeluarinnya,”ungkap Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara itu. Iklannya Hebat Iklan susu formula yang beredar, sejak lama dibuat semenarik mungkin dengan pemaparan kandungan gizi didalamnya.

Banyak orangtua terbutakan. Padahal, fakta dilapangan membuktikan, bayi yang mengkonsumsi susu formula, lebih rentan terkena alergi dan gangguan pencernaan. “Gula dalam formula bayi maksimal 10 persen dari total kebutuhan kalori. ASI mengandung gula laktosa sekitar 5 persen, tanpa sukrosa atau fruktosa,”jelas Wiryani di depan para Ustadz dan Ustadzah peserta seminar tersebut.

Sayangnya, orangtua lebih memilih susu formula yang tingkat asupan gulanya mencapai 14,8 persen dari total kebutuhan kalori. Tidak heran jika kita menemukan para bayi menderita diabetes pada tahun-tahun pertama mereka hidup. Wiyarni sekaligus menghimbau pada para wanita untuk kembali ke fitrah, menyusui anak-anak mereka.



Infografis: Sehat_Negeriku
Referensi: Hidayatullah

Related Posts

Hemat 60 Juta Dengan ASI
4/ 5
Oleh